Rabu, 06 Maret 2019

Wapres JK Minta Menteri PUPR Buat Standarisasi Rumah Simak Ulasanya

akil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan udah menganjurkan terhadap Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono buat bikin standarisasi perumahan.

Masalah ini ia berikan dalam acara 'Indonesia Development and Business Summit' di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (22/1/2019) .

Indonesia memanglah perlu meningkatkan standarisasi perumahan. Dengan demikian, proses membuat perumahan bisa berjalan tambah cepat dengan mutu yg baik.

" Bagaimana mendirikan rumah yg makin lebih cepat serta baik namun rumah. Cuma dapat dilaksanakan seandainya punyai standarisasi. Saya senantiasa berikan terhadap Menteri PU coba kita buat standarisasi rumah, " kata JK.

Baca Juga : Harga Wallpaper Dinding

Ia mengemukakan oleh karena ada standarisasi beberapa bahan yg diperlukan buat mendirikan rumah, warga semestinya bakal sangatlah terbantu.

" Bila dulu kala, buat rumah pintu tergatung dari yg punyai rumah. Saat ini semua mesti ada standarnya, " papar ia.

Walau begitu, ia memperingatkan kalau standarisasi perumahan mesti disertai dengan standarisasi industri.

" Pintu standard, semua macem mesti distandarisasi. Jadi orang tinggal beli komonen, itu rumah hasil industri tidak dari tukang, " jelasnya.

Pembangunan infrastruktur saat ini mulai menyentuh daerah terluar di Lokasi Timur Indonesia. Satu diantaranya penyediaan rumah pantas untuk Warga Punya pendapatan Rendah (MBR) yg tinggal Papua lewat program Rumah Privat (Rusus) yg digelar Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) .

" Tidak cuman buat MBR, pembangunan Rusus di Papua ikut diperuntukkan untuk pemuka agama/rutinitas, warga yg terimbas perseteruan, petugas, tenaga pendidikan serta kesehatan yg bekerja di daerah perbatasan serta eks anggota OPM, " kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam info sah, Minggu (13/1/2019) .

Bernard Sie (62 tahun) penghuni Rusus di Kampung Skow, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, menyatakan bahagia dapat tinggal ditanah kelahirannya di Papua dengan menduduki rumah yg dibikin Pemerintah. Rusus yg ditempatinya adalah salah satunya dari 50 unit Rusus yg dibikin Kementerian PUPR lewat Ditjen Penyediaan Perumahan pada 2015 lalu.

" Saya bahagia lantaran Pemerintah berikan layanan buat bikin kehidupan warga lebih baik. Mesti saya ungkapkan, Pemerintah Indonesia satu diantaranya yg terpilih dari banyak negara yg saya kenal, " kata pria yg tinggal berbarengan istri serta 8 orang anaknya.

Frans Wally (48 tahun) Kepala Suku di Kampung Kehira, Kabupaten Jayapura ceritakan, sebelum muncul program Rusus, satu rumah ditinggali oleh bapak, ibu, anak, sampai cucu. Dengan didirikannya Rusus, anak yg udah menikah mesti ubah tak lagi tinggal berbarengan orang-tua.

Artikel Terkait : Harga Cat Genteng

" Dengan cara ekonomi kami tak dapat bangun rumah begini. Namun oleh karena ada perhatian Pemerintah dari Pusat hingga Daerah, mereka ikut punyai hati buat rakyat, selanjutnya kami dapat punyai rumah begini, " kata Frans.

Mengenai rusus yg ditinggali Frans merupakan satu dari 50 Rusus yg dibikin di Kampung Kehiran I, Kabupaten Jayapura pada 2016.

Kehadiran Rusus ikut menyentuh Kampung Ariepi, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Sejumlah 25 unit Rusus dibikin di daerah itu pada 2017 serta udah ditinggali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar