Rabu, 06 Maret 2019

Kisah Warga Papua Bisa Punya Rumah berkat Program Rusus Berikut Cuplikanya

Pembangunan infrastruktur saat ini mulai menyentuh daerah terluar di Lokasi Timur Indonesia. Satu diantaranya penyediaan rumah pantas untuk Warga Punya pendapatan Rendah (MBR) yg tinggal Papua lewat program Rumah Privat (Rusus) yg digelar Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) .

" Tidak cuman buat MBR, pembangunan Rusus di Papua ikut diperuntukkan untuk pemuka agama/rutinitas, warga yg terimbas perseteruan, petugas, tenaga pendidikan serta kesehatan yg bekerja di daerah perbatasan serta eks anggota OPM, " kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam info sah, Minggu (13/1/2019) .

Bernard Sie (62 tahun) penghuni Rusus di Kampung Skow, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, menyatakan bahagia dapat tinggal ditanah kelahirannya di Papua dengan menduduki rumah yg dibikin Pemerintah. Rusus yg ditempatinya adalah salah satunya dari 50 unit Rusus yg dibikin Kementerian PUPR lewat Ditjen Penyediaan Perumahan pada 2015 lalu.

" Saya bahagia lantaran Pemerintah berikan layanan buat bikin kehidupan warga lebih baik. Mesti saya ungkapkan, Pemerintah Indonesia satu diantaranya yg terpilih dari banyak negara yg saya kenal, " kata pria yg tinggal berbarengan istri serta 8 orang anaknya.

Frans Wally (48 tahun) Kepala Suku di Kampung Kehira, Kabupaten Jayapura ceritakan, sebelum muncul program Rusus, satu rumah ditinggali oleh bapak, ibu, anak, sampai cucu. Dengan didirikannya Rusus, anak yg udah menikah mesti ubah tak lagi tinggal berbarengan orang-tua.

" Dengan cara ekonomi kami tak dapat bangun rumah begini. Namun oleh karena ada perhatian Pemerintah dari Pusat hingga Daerah, mereka ikut punyai hati buat rakyat, selanjutnya kami dapat punyai rumah begini, " kata Frans.

Baca Juga : Harga Kayu

Mengenai rusus yg ditinggali Frans merupakan satu dari 50 Rusus yg dibikin di Kampung Kehiran I, Kabupaten Jayapura pada 2016.

Kehadiran Rusus ikut menyentuh Kampung Ariepi, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Sejumlah 25 unit Rusus dibikin di daerah itu pada 2017 serta udah ditinggali.

Kementerian PUPR) memberikan laporan, capaian Program Satu Juta Rumah (PSR) per 31 Desember 2018 capai 1. 132. 621 unit atau melampaui obyek.

" Pada 2018 ini, buat sekali-kalinya banyaknya pembangunan rumah di Indonesia bisa tembus satu juta unit rumah. Persisnya 1. 132, 621 unit rumah, " papar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangannya, Rabu, 9 Januari 2019.

Sejak mulai direncanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 April 2015, dengan cara kontinyu capaian program ini senantiasa bertambah. Ialah pada 2015 sejumlah 699. 770 unit, 2016 sejumlah 805. 169 unit, serta 2017 sejumlah 904. 758 unit.

Keseluruhannya, dari 2015 s/d 2018 keseluruhan udah terjaga sejumlah 3. 542. 318 unit rumah.

Khalawi menjelaskan, kapabilitas pemerintah dalam penyediaan rumah lewat dana APBN cuma lebih kurang 20 prosen, terlebih buat rumah untuk Warga Punya pendapatan Rendah (MBR) .

Artikel Terkait : Harga Kusen Aluminium

" Lantas lebih kurang 30 prosen datang dari subisidi KPR (Credit Pemilikan Rumah) dengan sistem Layanan Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) . Bekasnya adalah rumah yg dibikin oleh warga dengan cara swadaya serta pengembang perumahan dengan cara resmi, " sambungnya.

Dari capaian 1. 132. 621 unit pada 2018, terdiri 69 prosen atau 785. 641 unit adalah rumahMBR, dan 31 prosen atau 346. 980 unit rumah non MBR. Buat category rumah MBR, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan sukses membuat sejumlah 217, 064 unit rumah.

Angka ini terdiri dalam rumah susun (Rusun) sejumlah 11, 655 unit, rumah privat 4, 525 unit, serta rumah swadaya beberapa 200. 884 unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar